Salah satu kendala membuka bisnis adalah karena kurangnya
modal. Secara teori memang bisa berusaha dengan hanya modal ‘kemauan’ namun
pada kenyataannya seiring bertumbuhnya usaha, modal berupa dana segar pun akan
diperlukan.
Sayangnya tak semua pengusaha, terutama yang mikro,
termasuk kategori calon peminjam di bank. Kebanyakan pengusaha, terutama di
desa-desa terpencil, belum paham tentang rekening, kredit atau jaminan pinjaman.
Jangankan mengajukan pinjaman modal usaha dengan
jaminan, untuk urusan administrasi dengan bank saja
masih belum lancar. Kiranya itu yang menjadi perhatian Amartha.com, sebuah
lembaga pendanaan berbasis digital yang salah satu produknya adalah menawarkan investasi P2P.
Bicara soal investasi, harapannya pada suatu hari uang
yang digunakan untuk usaha tanpa modal akan bernilai lebih tinggi dari inflasi. Hal itulah yang
dijamin oleh Amarta.com sebagai fintech yang menjamin keuntungan investor
hingga 15% per tahunnya.
Hal menarik dari fintech yang satu ini adalah mereka menawarkan
konsep membantu orang lain yang membutuhkan pendanaan karena mereka tidak
terjamah oleh perbankan. Yang lebih menarik dan spesial kala tahu fintech yang
satu ini meminjamkan dana pada wanita-wanita pengusaha di desa-desa terpencil
di Indonesia. Kemudian timbul pertanyaan, “Mengapa wanita?”
Mengutip pernyataan CEO and Founder Amartha Andi Taufan
Garuda Putra, bahwa wanita diyakini yang
paling berkomitmen membayar utang tepat waktu. Nyatanya hal itu benar adanya. Meskipun
menyasar wanita pengusaha mikro di desa-desa yang latar belakang pendidikannya
paling atas adalah SMA, nyatanya Amarta.com mampu mempertahankan tingkat ketepatan
membayar hampir 100%. Bagaimana tidak akhirnya investor pun makin yakin
berinvestasi?
Anda mulai tertarik berinvestasi di sini?
Tapi masih bingung dengan keamanan investasi peer to peer milik Amarta.com.
Mari saya ulas lebih lengkap mengapa kemudian berinvestasi dengan mereka begitu
menjanjikan:
Berizin usaha resmi dari pemerintah
Izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah
dipegang oleh Amartha.com sejak tahun 2019. Sehingga keberadaannya sebagai
lembaga pendanaan berbasis teknologi atau Fintech ini sudah sah secara hukum dan
bersifat permanen.
Sistem peminjaman bersifat kelompok (Grup Lending)
Setiap peminjam di Amartha.com akan
dikelompokkan berdasarkan domisili yang berdekatan. Selayaknya yang suka
berkelompok, maka jumlah mitra yang berkisar 15 hingga 25 orang adalah bisa
diterima oleh kaum wanita. Budaya gotong royong sebagai dasar untuk maju
bersama sangat terasa. Sebagai contoh apabila seseorang peminjam mengalami
kesulitan tidak bisa membayar cicilannya, maka anggota grup yang lain akan
menalangi.
Pada akhirnya, sistem di atas membangkitkan
rasa aman bagi investor karena yakin uangnya akan kembali bahkan mendatangkan
keuntungan.
Memberi pinjaman tanpa memanjakan
Penting menjadikan para mitra peminjam
untuk sadar bahwa utang harus dibayar. Jika tidak, maka peluang mendapatkan
pinjaman kedua dan seterusnya akan makin sulit. Namun, sebagai investasi online,
Amartha.com punya komitmen menjadikan mitranya mandiri secara finansial.
Karena itu, setiap minggu selama masa pinjam modal, semua mitra harus ikut dalam
pertemuan yang langsung difasilitasi oleh tim di lapangan. Selama pertemuan terjadi
diskusi yang akan membuat para wanita menjadi mengerti tentang pengelolaan
keuangan, etos kerja dan trik memajukan perusahaan mereka.
Pada akhirnya, fintech Amartha.com adalah
jembatan yang mempertemukan investor dan para wanita pengusaha kecil. Betapa
prestasinya sudah membuktikan bagaimana taraf hidup mitra bisa naik.
Kesejahteraan itu pun seiring hasrat baik seorang wanita akan disebarkan merata
ke orang-orang terdekat, teman dan kerabat.
EmoticonEmoticon